Tak perlu gusar dengan hal yang sudah pasti, karena hanya akan menjadi penyakit: Penyakit hati, jiwa, mental, dan/atau penyakit fisik. Fokus saja untuk menjadi pribadi yang TAKWA, dan nikmati keindahannya sebagaimana gambaran dalam dalil-dalil berikut:
إِنَّ أَحَدَكُمْ لَنْ يَمُوْتَ حَتَّى يَسْتَكْمِلَ رِزْقَهُ، فَلاَ تَسْتَبْطِئُوا الرِّزْقَ، وَاتَّقُوا اللهَ أَيُّهَا النَّاس، وَأَجْمِلُوْا فِي الطَّلَبِ، خُذُوْا مَا حَلَّ وَدَعُوْا مَا حَرُمَ
Sesungguhnya seseorang di antara kalian tidak akan mati kecuali setelah dia mendapatkan seluruh rezeki (yang Allah takdirkan untuknya) secara sempurna. Maka, janganlah kalian bersikap tidak sabaran dalam menanti rezeki. Bertakwalah kepada Allah, wahai manusia! Carilah rezeki secara proporsional, ambillah yang halal dan tinggalkan yang haram (HR. Al-Hakim; dari Jabir; dinilai sahih oleh Al-Albani)
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا . وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya (QS. Ath-Tholaq: 2-3)
*****
Bahasa terbaik untuk mengundang kedatangan semut adalah menaburkan gula. Bahasa terbaik untuk mengundang kedatangan rezeki adalah menaburkan kebaikan/takwa.
*****Bahasa terbaik untuk mengundang kedatangan semut adalah menaburkan gula. Bahasa terbaik untuk mengundang kedatangan rezeki adalah menaburkan kebaikan/takwa.
Ketetapan dan ketepatan rezeki sudah final dalam kebijaksanaan-Nya. Rezeki datang menemui para penjemputnya. Cara-cara terpuji tidak mengurangi jumlahnya, tapi menambah keberkahannya, sehingga selalu mencukupi. Cara-cara tidak terpuji, tidak menambah jumlahnya, tapi menambah siksaannya, atau mengurangi keberkahannya, sehingga selalu merasa tidak pernah cukup.
*****
Cara-cara tak halal tidak akan pernah menambah rezeki. Kalau toh bertambah, bertambah pula pintu terkurasnya, cepat atau lambat...
*****
Jangan pernah izinkan diri kita untuk mengeluh, sebab ia akan merampas rasa syukur kita, menyumbat pintu rezeki kita, menggerogoti kebahagiaan kita, dan akhirnya membunuh harapan kita...
*****
Dalam hidup ini semua orang mengharapkan perniagaan yang tidak ada ruginya, tapi belum tentu semua orang mengetahui rahasianya. Ayat berikut,
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi (QS. Tathir: 29)
Post a Comment for "Butir-Butir Keyakinanku Tentang Rezeki"
Pembaca yang budiman, silahkan dimanfaatkan kolom komentar di bawah ini sebagai sarana berbagi atau saling mengingatkan, terutama jika dalam artikel yang saya tulis terdapat hal-hal yang perlu diklarifikasi lebih lanjut. Terima kasih.