Kata “taufik dan hidayah” sering kita mendengarnya, bahkan sering pula kita menyebut-nyebutnya. Dua kata itu memang satu paket. Semua orang yang menganut Agama Islam itu mendapat Hidayah. Tetapi, tidak semua dari mereka mendapat Taufik untuk mengerjakan amal kebajikan.
Dalam Kitab Jauharah Tauhid Syekh Ibrahim al-Laqqoni, Taufik diartikan sebagai sesuatu yang diciptakan oleh Allah SWT yang mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan yang sudah diketahuinya atau yang sudah dipelajarinya. Taufik mem-push manusia untuk melakukan kebaikan terus menerus hingga akhir hayat.
Taufik tidak akan diberikan oleh Allah SWT melainkan hanya kepada orang-orang yang bersungguh-sungguh menghambakan diri di hadapan-Nya. Salah satu dalil untuk perkara tersebut terdapat dalam Surah al-Ankabut, Ayat 69: Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh mencari keridhaan Kami, benar-benar Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.
Dalam Kitab Al-Fawa’id, Ibnul Qayyim menyebutkan 6 (enam) hal yang menyebabkan seseorang terhalang untuk mendapat Taufik dari Allah, yaitu:
- Sibuknya mereka dengan kenikmatan namun lalai untuk mensyukurinya
- Cintanya mereka kepada ilmu tapi mereka tidak mengamalkannya
- Mereka bersegera berbuat dosa tapi menunda-nunda taubat
- Tertipu (merasa bangga) berteman (bergaul) dengan orang-orang shalih tapi tidak mau meneladani perbuatan mereka
- Mereka tahu bahwa dunia berpaling menjauhi mereka, tetapi mereka berusaha mengejarnya (menyusulnya)
- Mereka tahu akhirat mendatangi mereka, tetapi mereka justru berpaling menjauhinya.
Post a Comment for "Ini Salah Satu Pointer Penting Kultum Taraweh/Ramadhan"
Pembaca yang budiman, silahkan dimanfaatkan kolom komentar di bawah ini sebagai sarana berbagi atau saling mengingatkan, terutama jika dalam artikel yang saya tulis terdapat hal-hal yang perlu diklarifikasi lebih lanjut. Terima kasih.