Uji coba penerapan Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK) pada 22 Puskesmas di Kota Padang dan 20 Puskesmas di Kota Pekanbaru telah selesai dilaksanakan. Masa uji coba yang berlangsung selama 6 bulan itu, yakni dari 1 Desember 2014 sampai dengan 31 Mei 2015, menunjukan hasil yang sangat positif sehingga kedua wilayah uji coba tersebut ditetapkan sebagai role model bagi penerapan KBK di seluruh puskesmas yang ada di Indonesia, dengan beberapa penyesuaian sesuai kebutuhan.
Dalam masa uji coba KBK di atas, penilaian difokuskan pada 4 indikator kinerja dalam KBK, yakni Angka Komunikasi Peserta, Rasio Rujukan Non Spesialistik, Angka Perpindahan ke FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) lain, dan Rasio Kunjungan Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis). Hasil uji coba tersebut adalah sebagai berikut:
- Indikator Angka Komunikasi Peserta semula berada di level 19,83% pada bulan November 2014 melonjak drastis pada level 163,56% di bulan Mei 2015
- Indikator Rasio Rujukan Non Spesialistik mengalami penurunan dari angka 6,3% di bulan November 2014 menjadi 4,4% di bulan Mei 2015. Perlu digarisbawahi bahwa penurunan rujukan non spesialistik ini dikaitkan dengan peningkatan kinerja layanan kesehatan primer.
- Angka Perpindahan ke FKTP lain juga mengalami penurunan sesuai yang diharapkan yaitu dari angka 0,01% di bulan Desember 2015 menjadi 0,004% di bulan Mei 2015.
- Indikator Ratio Kunjungan Prolanis mengalami peningkatan signifikan dari 1,13% menjadi 87,63% pada bulan Mei 2015.
Mari kita rapatkan barisan untuk mempersembahkan yang terbaik. Terima kasih, sukses selalu untuk kita semua. Oya, jangan lupa baca juga ya yang ini: Implikasi Rekomendasi KPK Terhadap Pelayanan Kesehatan di FKTP)
Post a Comment for "Inilah Hasil Uji Coba Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK) di 42 Puskesmas"
Pembaca yang budiman, silahkan dimanfaatkan kolom komentar di bawah ini sebagai sarana berbagi atau saling mengingatkan, terutama jika dalam artikel yang saya tulis terdapat hal-hal yang perlu diklarifikasi lebih lanjut. Terima kasih.