Sejumlah media ramai memberitakan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati belum lama ini terkait rencana pemerintah akan menggunakan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) atau cukai rokok sekitar Rp 5 triliun untuk mengatasi defisit pendanaan BPJS Kesehatan yang berpotensi mencapai Rp 9 triliun.
Terkait berita di atas, rekan kerja saya dari instansi lain saat bertemu dalam rapat koordinasi baru-baru ini berseloroh, "Tuh kan Dok, rokok sangat membantu. Coba kalau tidak ada rokok, dari mana suntikan 5 triliun itu bisa didapatkan? Harus berterima kasih kepada para perokok Dok, karena merekalah suntikan dana itu bisa diwujudkan"
Ehmm... Cappe deech....
"Saya berharap Ente cepat sadar", kata saya membuka percakapan. "Potensi defisit BPJS Kesehatan sebesar 9 triliun itu, sadar atau tidak sadar adalah bagian dari permasalahan yang ikut ditimbulkan oleh rokok. Cobalah Ente baca ulang tulisan saya yang berjudul Prof. Dr. H. Yunasril Ali, MA: Ummat Islam Harus Berhenti Merokok Sekarang Juga.
Dalam tulisan itu, saya mengungkapkan sebuah data yang sulit dibantah, bagaimana rokok menimbulkan 5 besar penyakit katastropik yang kemudian karena penyakit itu BPJS Kesehatan Tahun 2016 harus membayar tagihan Rumah Sakit sebesar 14,6 triliun atas pengobatan (rawat jalan dan rawat inap) penyakit akibat rokok itu"
"Ketika rokok menguras finansial kita sebesar 14,6 triliun, sementara suntikan dana dari cukai rokok direncanakan sebesar 5 triliun, maka ucapan terima kasih seperti apa yang bisa kita sampaikan atas kerusakan atau kerugian nyata seperti itu?"
"Berterima kasih kepada para perokok atas rencana suntikan dana 5 triliun dari cukai rokok (setelah pembiayaan penyakit akibat rokok itu sendiri menguras kita sebanyak 14,6 triliun), sungguh merupakan sebuah lelucon paling tidak bermutu yang sangat menyesatkan, seolah-olah kebiasaan merokok menawarkan kebaikan hidup"
"Bantuan terbesar untuk mengatasi defisit BPJS Kesehatan, atau bantuan terbesar untuk menyelamatkan APBN kita dari penggunaan yang tidak perlu atau sia-sia, sama sekali bukan meningkatkan suntikan dana dari cukai rokok, melainkan berhenti total dari kebiasaan buruk menghisap barang yang mengandung ribuan racun itu"...... Udah gitu aja....
"Bantuan terbesar untuk mengatasi defisit BPJS Kesehatan, atau bantuan terbesar untuk menyelamatkan APBN kita dari penggunaan yang tidak perlu atau sia-sia, sama sekali bukan meningkatkan suntikan dana dari cukai rokok, melainkan berhenti total dari kebiasaan buruk menghisap barang yang mengandung ribuan racun itu"...... Udah gitu aja....
Post a Comment for "Dana Cukai Rokok Menyelamatkan Defisit Keuangan BPJS Kesehatan?"
Pembaca yang budiman, silahkan dimanfaatkan kolom komentar di bawah ini sebagai sarana berbagi atau saling mengingatkan, terutama jika dalam artikel yang saya tulis terdapat hal-hal yang perlu diklarifikasi lebih lanjut. Terima kasih.