Di pagi yang dingin, Ahad 29 April 2018, saya berkesempatan menyaksikan langsung kegiatan Jalan Sehat Santri/Santriwati Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Kuningan Jawa Barat. Dari info yang terpampang pada sejumlah spanduk/banner maupun baliho, tampaknya kegiatan ini masih dalam rangkaian Milad ke-24 Pondok Pesantren berbasis dakwah dan tarbiyah itu. Gemuruh suara yel-yel "bangun pagi, jalan pagi, badan sehat, tubuh kuat" terdengar menggelora menyatu dengan langkah semangat para santri pagi itu. Kegiatan jalan sehat dimulai tepat pukul 07:00 WIB dengan mengambil Start di halaman Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Desa Maniskidul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Propinsi Jawa Barat, dengan rute "melingkar" menempuh jalan desa yang mengitari pondok pesantren hingga mencapai garis Finish, yang tidak lain adalah titik Start sebelumnya.
Ribuan santri/santriwati Pesantren Husnul Khotimah melaksanakan kegiatan Jalan Sehat |
Tampak Depan-Kanan Gedung MTs Putri, Pesantren Husnul Khotimah, Maniskidul, Jalaksana, Kuningan, Jawa Barat |
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pondok Pesantren Husnul Khotimah (Putra maupun Putri) sangat layak menjadi salah satu prioritas pilihan bagi para orang tua untuk putra dan putri tercintanya, apalagi memang sekolah ini telah Terakreditasi A. Dari tahun ke tahun, peminat ke MTs Husnul Khotimah terus meningkat secara signifikan, sehingga salah satu konsekuensinya adalah tingginya tingkat persaingan untuk bisa lulus dalam seleksi masuk yang diselenggarakan setiap tahun.
Untuk melengkapi gambar atau foto gedung MTs ini, saya bergeser sedikit ke arah dalam untuk mengabadikan view yang sangat indah. Gedung dan 'halaman dalam' tampak asri, bersih dan rindang. Benar-benar sejuk di mata, damai di hati, seperti terlihat dalam foto berikut.
Gedung dan 'halaman dalam' MTs Putri, Pesantren Husnul Khotimah, Maniskidul, Jalaksana, Kuningan, Jawa Barat |
Dari MTs kemudian saya bergeser beberapa langkah menuju Madrasah Aliyah (MA) Putri, Pesantren Husnul Khotimah. Seperti halnya MTs, MA Husnul Khotimah juga telah terakreditasi A, sebuah pengakuan kualitas yang tidak diragukan lagi dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah Madrasah (BAN-SM). Dengan pengakuan itu, atau dengan status Terakreditasi A tersebut, maka MA Husnul Khotimah tentu saja menjadi salah satu pilihan tepat bagi para orang tua untuk menyekolahkan putra putrinya di jenjang Madrasah Aliyah, lebih-lebih di MA Husnul Khotimah ini memadukan kurikulum Kementerian Agama dengan Kurikulum Pesantren.
Rasanya tak lengkap jika saya tidak menampilkan gambar atau foto Gedung Madrasah Aliyah Husnul Khotimah, sebagai informasi visual awal bagi pembaca, khususnya yang belum pernah berkunjung atau belum pernah menyaksikan secara langsung di lokasi. Foto berikut adalah tampilan gerbang masuk.
Gerbang Masuk Gedung MA Husnul Khotimah, Maniskidul, Jalaksana, Kuningan, Jawa Barat |
Di depan samping kiri gedung MA, terlihat kesibukan rehab total salah satu gedung asrama putri. Dari gerbang masuk Gedung MA, saya menyempatkan menengok ke arah dalam sambil mengabadikan pemandangan yang saya saksikan. Gedung dan halaman dalam Madrasah Aliyah Husnul Khotimah memiliki prototipe yang sama dengan gedung MTs; sama asrinya, sama bersihnya, sama indahnya. Tak jauh dari gerbang masuk MA, puluhan bahkan mungkin ratusan piala berjejer rapi di etalase besar yang menunjukan bukti-bukti prestasi membanggakan sekolah ini.
Gedung dan 'halaman dalam' Madrasah Aliyah Putri, Husnul Khotimah, Maniskidul, Jalaksana, Kuningan, Jawa Barat |
Sambil menikmati sejuknya udara pagi, dari MA Husnul Khotimah, saya kemudian bergerak menuju Gedung Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah. Di sekolah tinggi ini tersedia dua program studi, yakni Program Studi Ahwal Al-Syakhsiyah, dan Program Studi Muamalah. Terbuka kemungkinan ke depan, sekolah tinggi tersebut akan berkembang lebih besar, luas atau maju, mengikuti reputasi sekolah-sekolah jenjang sebelumnya di lingkungan Pondok Pesantren Husnul Khotimah. Keberadaan sekolah tinggi di lingkungan Pondok pesantren Husnul Khotimah seolah menegaskan totalitas pengembangan tradisi keilmuan di lingkungan pesantren yang menempati lahan seluas 6 hektar tersebut.
Gedung Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah, Kuningan, Jawa Barat |
Usai memotret gedung sekolah tinggi di atas, saya berlari-lari kecil menuju Gedung Administrasi dan/atau Tata Usaha (TU) yang di depannya terdapat sejumlah Gazebo yang difungsikan sebagai ruang tunggu atau tempat pertemuan antara orang tua dengan anak-anaknya yang sedang dikunjungi. Kesejukan udara Gunung Ciremai serta hembusan lembut angin sepoi-sepoi cukup bisa dirasakan di sejumlah Gazebo yang tersedia, seperti tampak pada foto berikut.
Gedung Administrasi/TU Pesantren Husnul Khotimah berikut sejumlah Gazebo di depannya |
Selain bangunan sekolah dan gedung administrasi, saya manfaatkan pula momen kunjungan kali ini untuk memotret bangunan asrama santri. Dari banyak asrama yang ada, baik untuk santri putra maupun santri putri, saya coba memotret salah satu asrama putri yang diberi nama Asrama Mujahidah yang sempat ditempati putri saya selama setahun sebelum pindah ke asrama Shahabiyah baru-baru ini.
Gedung Asrama Mujahidah Pesantren Husnul Khotimah, Kuningan, Jawa Barat |
Masih banyak gedung atau bangunan yang berdiri kokoh di lingkungan Pondok Pesantren Husnul Khotimah, namun kali ini belum seluruh gedung atau bangunan yang ada bisa saya abadikan di handphone saya. Mudah-mudahan pada kesempatan lain saya bisa membagi pernik-pernik berikutnya yang berhubungan dengan Pesantren Husnul Khotimah, termasuk Pesantren Husnul Khotmah ke-2 yang berada di Desa Pancalang, Kuningan, yang seluruh santrinya adalah ikhwan atau santri putra. Hal pokok yang ingin saya tegaskan adalah, sekolah-sekolah yang tersedia di Pondok Pesantren Husnul Khotimah ini, terutama jenjang Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah, akan saya masukan dalam Daftar Sekolah-Sekolah Favorit di negeri ini, karena memang layak mendapat sebutan tersebut.
Akhirnya, setelah berlangsung kurang lebih satu jam berkeliling kawasan pesantren, saya lihat peserta Jalan Sehat sudah kembali ke halaman pondok, termasuk putri saya. Dan, yel-yel "bangun pagi, jalan pagi, badan sehat, tubuh kuat" yang menggelora selama berlangsung kegiatan jalan sehat itu, seperti ingin menegaskan kepada khalayak di sepanjang rute yang dilewati, salah satu Hadits Rasulullah SAW berikut ini:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ ، اِحْـرِصْ عَـلَـى مَا يَـنْـفَـعُـكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَـعْجَـزْ ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَـيْءٌ فَـلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِـّيْ فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَـذَا ، وَلَـكِنْ قُلْ: قَـدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَـفْـتَـحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu , beliau berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allâh (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, Ini telah ditakdirkan Allâh, dan Allâh berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan syaitan. (HR. Muslim, No. 2664)
Post a Comment for "Jalan Sehat Ribuan Santri Pondok Pesantren Husnul Khotimah"
Pembaca yang budiman, silahkan dimanfaatkan kolom komentar di bawah ini sebagai sarana berbagi atau saling mengingatkan, terutama jika dalam artikel yang saya tulis terdapat hal-hal yang perlu diklarifikasi lebih lanjut. Terima kasih.