Isu tentang lingkungan hidup saat ini benar-benar merupakan salah satu hal krusial yang perlu disikapi dengan bijaksana. Kita boleh berkata bahwa kesehatan adalah hal sangat penting dalam kehidupan, tetapi kita harus lebih meyakini bahwa kepentingan kesehatan menjadi satu kesatuan tak terpisahkan dalam isu lingkungan hidup. Melalui teori HL Blum, kita mengetahui dan menyadari bahwa lingkungan dan perilaku justru merupakan faktor determinan paling besar kotribusinya dalam menentukan kesehatan seseorang, masyarakat, bangsa atau negara.
Dalam Undang Undang Nomor 23 Tahun 1997 dikatakan, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Batasan lingkungan hidup seperti itu semakin meniscayakan kepentingan dan bahkan urgensi lingkungan hidup dalam seluruh aspek kehidupan.
Sumber Foto: Mongabay |
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. Ar-Rum: 41)
Ayat di atas tidak hanya menguatkan kebenaran fakta tentang rusaknya lingkungan hidup, tetapi juga sekaligus menegaskan pelaku utama kerusakan tersebut. Artinya, kerusakan lingkungan hidup tidaklah berlebihan jika dikatakan sebagai reprsentasi dari “kerusakan” manusia. Oleh karena itu, hal paling krusial dalam isu lingkungan hidup sesungguhnya tidak lain adalah manusia itu sendiri.
Surat Kabar Harian Umum terbesar di Jawa Barat, Pikiran Rakyat, baru-baru ini mengangkat sebuah topik yang relevan, bukan saja dengan isu krusial lingkungan hidup saat ini, tetapi sekaligus juga dengan momentum konstelasi pesta demokrasi Jawa Barat beberapa bulan ke depan, dengan judul Mengukur Komitmen Kandidat Pilgub Jabar 2018 dalam Isu Lingkungan Hidup. Para Kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat periode 5 Tahun ke depan akan terlihat tingkat pemahaman dan komitmennya terkait isu krusial lingkungan hidup dalam Acara Dialog Publik Lingkungan Hidup pada hari Kamis, 3 Mei 2018 yang diprakarsai oleh WALHI (Wahana Lingkungan Hidup) Jawa Barat. Direncanakan, dialog yang akan mengundang para kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar tersebut akan dilaksanakan di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Bandung.
Memahami pokok persoalan isu krusial lingkungan hidup akan membuka peluang besar lahirnya gagasan-gagasan kebijakan pembangunan yang relevan dengan pokok persoalan. Negeri ini dibangun dan diperjuangkan dengan prinsip luhur “bangunlah jiwanya, bangunlah badannya”, agar bangsa ini tidak terjebak dalam fatamorgana prioritas pembangunan fisik dengan jiwa yang keropos. Kekuatan, kejayaan, atau perubahan besar dan mendasar hanya bisa kita rubah dari unsur-unsur jiwa atau “dalam diri” seseorang, bangsa dan negara, sebagaimana diisyaratkan dalam Ayat berikut.
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. Ar-Ra’d: 11)
Post a Comment for "Memahami Pokok Persoalan Isu Krusial Lingkungan Hidup Saat Ini"
Pembaca yang budiman, silahkan dimanfaatkan kolom komentar di bawah ini sebagai sarana berbagi atau saling mengingatkan, terutama jika dalam artikel yang saya tulis terdapat hal-hal yang perlu diklarifikasi lebih lanjut. Terima kasih.