City Tour ke Jeddah bagi jemaah haji maupun umrah, rasanya tidak afdhal jika tidak berkunjung ke Masjid Qishosh. Tak cukup sekadar berkunjung, shalat berjamaah di Masjid Qishosh harus menjadi target utama, meski tidak ada kaitannya dengan rangkaian syarat, wajib, rukun maupun sunnah dari ibadah haji dan/atau umrah. Musim haji tahun 2018 lalu, jemaah haji Mandiri alias Non KBIH dari Kloter 21 JKS, Kabupaten Karawang, bersyukur bisa menikmati shalat Dhuhur berjamaah di Masjid Qishosh, mengawali rangkaian city tour di kota Jeddah kala itu.
Tak henti-hentinya saya bersyukur kepada Allah bisa menginjakkan kaki di masjid ini, bahkan sempat menunaikan Shalat Ashar secara berjamaah langsung dengan imam tetap Masjid Qishosh. Keindahan interior masjid, kenyamanan suasana di dalamnya, semua menjadi pemantik cahaya keindahan spiritual Masjid Ibrahim Al-Juffali ini. Betapa indahnya rumah di surga yang telah disediakan untuk orang yang membangun dan memakmurkan masjid ini. Subhanallah.
Interior Masjid Qishosh, Jeddah City |
Sudah terlanjur terkenal dengan nama Masjid Qishosh, padahal nama sebenarnya dari masjid ini adalah Masjid Ibrahim Al-Juffali; diambil dari nama seorang Saudagar Arab Saudi yang dipercaya sebagai orang yang pertama kali mendirikan dan membiayai seluruh pembangunan masjid yang terletak di kawasan Balad, Kota Jeddah ini. Masjid Qishosh diapit oleh tiga jalan besar, yakni Jalan Bagdadiyah, Jalan Al-Juffali, dan Jalan Madinah, dan berdampingan dengan Kantor Kementerian Luar Negeri Arab Saudi. Posisinya yang sekaligus berada di pinggir sebuah danau menambah nuansa keindahan masjid yang berjarak hanya sekitar 500 meter dari Corniche, Balad, Jeddah City ini.
Popularitas masjid ini sebagai Masjid Qishosh, tak lain dan tak bukan adalah karena di masjid inilah, tepatnya di halaman sebelah kanan masjid (jika menghadap kiblat) terdapat sebuah tempat yang disediakan secara khusus untuk pelaksanaan eksekusi Qishosh bagi pelaku kejahatan pembunuhan. Nyawa dibalas dengan nyawa, kecuali jika ahli waris korban mau memaafkan.
Saya harus katakan, tidak ada kekejaman dalam Qishosh, seperti yang dituduhkan secara serampangan oleh musuh-musuh Islam, atau oleh orang-orang yang alergi dengan hukum-hukum Islam, hukum-hukum yang bersumber langsung dari Allah, Zat Yang Maha Adil, Maha Kasih Sayang. Qishosh adalah cerita keindahan jaminan kehidupan yang tidak mungkin bisa ditemukan dalam hukum jahiliyah, baik jahiliyah zaman dahulu maupun jahiliyah zaman sekarang, sebagaimana Firman Allah berikut:
وَلَكُمْ فِى الْقِصَاصِ حَيٰوةٌ يٰٓأُولِى الْأَلْبٰبِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Dan dalam qishosh itu ada (jaminan) kehidupan bagimu, wahai orang-orang yang berakal, agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 179)
Tak henti-hentinya saya bersyukur kepada Allah bisa menginjakkan kaki di masjid ini, bahkan sempat menunaikan Shalat Ashar secara berjamaah langsung dengan imam tetap Masjid Qishosh. Keindahan interior masjid, kenyamanan suasana di dalamnya, semua menjadi pemantik cahaya keindahan spiritual Masjid Ibrahim Al-Juffali ini. Betapa indahnya rumah di surga yang telah disediakan untuk orang yang membangun dan memakmurkan masjid ini. Subhanallah.
Usai Shalat Ashar, kami melanjutkan perjalanan menuju Makam Siti Hawa, menyampaikan salam kepada para ahli kubur, kemudian kami lanjut ke Corniche, dan selanjutnya bertolak menyusuri Laut Merah mendekati Nafura, atau King Fahd's Fountain alias Air Mancur tertinggi di dunia. Masya Allah.
Setelah Shalat Magrib dan Isya secara berjamaah (Jamak Qoshor), kami kembali ke Makkah, ke Hotel tempat kami menginap di Tharawat Zamzam, Misfalah. Alhamdulillah, sebuah perjalanan Tadabbur Alam yang sangat berkesan, atau semacam Tafakkur Kauniyah.
Seperti dimaklumi bersama, bertafakkur adalah model berpikir yang dianjurkan dalam Islam. sebagaimana Firman Allah SWT, "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk, atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi. (Mereka berkata), ‘Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini semua, dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Ali Imran: 190-191). Alhamdulillah. Jeddah City, Senin 27 Agustus 2018. (Haji Mandiri 2018, Kloter 21 JKS, Karawang, Jawa Barat)
Seperti dimaklumi bersama, bertafakkur adalah model berpikir yang dianjurkan dalam Islam. sebagaimana Firman Allah SWT, "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk, atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi. (Mereka berkata), ‘Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini semua, dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Ali Imran: 190-191). Alhamdulillah. Jeddah City, Senin 27 Agustus 2018. (Haji Mandiri 2018, Kloter 21 JKS, Karawang, Jawa Barat)
Post a Comment for "Merajut Memori Masjid Qishosh, Jeddah City"
Pembaca yang budiman, silahkan dimanfaatkan kolom komentar di bawah ini sebagai sarana berbagi atau saling mengingatkan, terutama jika dalam artikel yang saya tulis terdapat hal-hal yang perlu diklarifikasi lebih lanjut. Terima kasih.