Peribahasa "ala bisa karena biasa", itu benar. Tetapi, tidak selamanya hal yang sudah biasa itu benar. Salah satu contoh, penyebutan bulan kesebelas dalam almanak hijriyah, yang paling populer atau paling biasa terdengar adalah Dzulqo'dah (huruf Qof berharokat fathah); terkadang juga dinamakan Dzulqo'idah; bahkan ada yang menyebutnya Dzulkangidah.
Penyebutan yang benar untuk bulan kesebelas dalam kalender qomariyah, menurut Ustadz Adi Hidayat, Lc., MA, adalah Dzulqi'dah (huruf Qof berharokat kasroh), merupakan isim haiah berwazan فِعْلَةً. Berbeda dengan kata Dzulqo'dah yang merupakan isim marrah berwazan فَعْلَةً.
Penjelasan atas hal tersebut bisa disimak dalam cuplikan taklim beliau di akhir tulisan ini.
Penjelasan atas hal tersebut bisa disimak dalam cuplikan taklim beliau di akhir tulisan ini.
Dzulqi'dah, penyebutan yang benar untuk bulan ke-11 kalender hijriyah, bukan Dzulqo'dah |
Perlu digarisbawahi, koreksi di atas lebih dititikberatkan pada unsur penyebutannya alias pelafalannya. Sementara yang tekait dengan aspek transliterasinya, khususnya dalam bahasa Indonesia, tentu mengikuti kaidah baku yang berlaku dalam transliterasi.
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) versi Daring atau Online, tidak ditemukan kata Dzulqo'dah, Dzulqoidah, maupun Dzulqi'dah; yang ada adalah kata Zulkaidah yang diartikan sebagai bulan ke-11 tahun hijriyah.
Sebagai bahasa yang terus berkembang, transliterasi kosa kata asing ke dalam bahasa Indonesia perlu mempertimbangkan segi keutuhan makna yang terkandung dalam bahasa asli, agar konteks dan kemurnian arti yang terkandung dalam sebuah kata tidak terdistorsi. Kebiasaan yang salah bisa dirubah dengan kebiasan yang benar, sebab prinsipnya tetap sama: ala bisa karena biasa.
Berikut audio penjelasan Ustadz Adi Hidayat terkait bahasan di atas: (pilih listen in browser untuk mendengarkan langsung, tanpa harus instal aplikasi Sound Cloud)
Sebagai bahasa yang terus berkembang, transliterasi kosa kata asing ke dalam bahasa Indonesia perlu mempertimbangkan segi keutuhan makna yang terkandung dalam bahasa asli, agar konteks dan kemurnian arti yang terkandung dalam sebuah kata tidak terdistorsi. Kebiasaan yang salah bisa dirubah dengan kebiasan yang benar, sebab prinsipnya tetap sama: ala bisa karena biasa.
Berikut audio penjelasan Ustadz Adi Hidayat terkait bahasan di atas: (pilih listen in browser untuk mendengarkan langsung, tanpa harus instal aplikasi Sound Cloud)
Post a Comment for "Koreksi Ustadz Adi Hidayat Atas Penyebutan Bulan Ke-11 Almanak Hijriah"
Pembaca yang budiman, silahkan dimanfaatkan kolom komentar di bawah ini sebagai sarana berbagi atau saling mengingatkan, terutama jika dalam artikel yang saya tulis terdapat hal-hal yang perlu diklarifikasi lebih lanjut. Terima kasih.