Sejumlah pesawat memiliki sistem filtrasi udara kabin yang dilengkapi dengan HEPA filter yang dapat menghilangkan virus dan kuman dengan cepat, meminimalkan durasi paparan bahan berpotensi infeksius yang bersumber dari penumpang yang batuk atau bersin.
Istilah HEPA dalam HEPA filter adalah singkatan dari High-Efficiency Particulate Air. Sering disebut juga High-Efficiency Particulate Absorbing, atau High-Efficiency Particulate Arrestance. Intinya, HEPA filter adalah perangkat penyaring udara dengan tingkat efisiensi tinggi.
Sistem pertukaran udara di kabin pesawat dirancang untuk beroperasi paling efisien dengan mengalirkan sekitar 50 persen udara luar dan 50 persen udara resirkulasi yang difilter.
Dengan sistem seperti di atas, maka sebenarnya pasokan udara di kabin pesawat pada dasarnya steril dan bebas partikel atau mikroorganisme berbahaya.
Namun, hal sangat penting lainnya untuk digarisbawahi adalah, bahwa ventilasi yang memadai di kabin pesawat (atau di tempat manapun) hanyalah salah satu (bukan satu-satunya) langkah preventif untuk mengurangi risiko penularan COVID-19. Tindakan penting lainnya adalah disiplin menerapkan satu kesatuan protokol kesehatan, seperti selalu menjaga jarak fisik minimal 1 meter, sering mencuci tangan pakai sabun,dan memakai masker.
Di samping itu, pemberlakukan tes PCR ataupun RDT Antigen pada para penumpang pesawat, ikut menjadi bagian dari manajemen resiko pencegahan penularan Covid-19 di pesawat.
Penumpang juga harus mematuhi intruksi-instruksi penting yang disampaikan oleh pihak maskapai penerbangan, demi kebaikan bersama. (Sumber: WHO, Segmen Edukasi Publik)
Post a Comment for "Seberapa Aman Ventilasi Kabin Pesawat dalam Pengendalian Penyebaran Covid-19? Yuk, Simak Pesan WHO"
Pembaca yang budiman, silahkan dimanfaatkan kolom komentar di bawah ini sebagai sarana berbagi atau saling mengingatkan, terutama jika dalam artikel yang saya tulis terdapat hal-hal yang perlu diklarifikasi lebih lanjut. Terima kasih.