Pemerintah Saudi sudah mengumumkan bahwa haji tahun 2021 ini akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Namun demikian, hingga saat ini pemerintah negeri petro dollar itu belum mengumumkan daftar negara mana saja yang diperbolehkan bisa mengirimkan jamaahnya, berikut besaran kuota bagi masing-masing negara.
Dua hal di atas menjadi kendala tersendiri bagi pemerintah kita untuk melakukan finalisasi persiapan haji. Untuk persiapan dan bahkan mitigasinya, pemerintah kita sudah cukup serius melakukannya, akan tetapi finalisasi persiapan penyelenggaraan haji tidak mungkin bisa dilakukan jika belum ada kepastian untuk 2 hal di atas, yakni daftar negara yang diperbolehkan mengirimkan jamaah, dan besaran kuota masing-masing negara.
Beberapa hal dari banyak hal yang tidak bisa difinalisasi adalah kontrak akomodasi dengan Saudi, kontrak transportasi antar kota perhajian, kontrak penerbangan, penetapan Bipih (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) dan masih banyak lagi hal-hal krusial lainnya yang notabene semua itu juga butuh spare waktu yang cukup untuk melakukannya.
“Berdasarkan simulasi yang kita lakukan", kata Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, "jika jemaah diberangkatkan sebanyak 5 persen saja, maka kita semestinya sudah mendapatkan kepastian kuota pada 25 Mei 2021. Itu sudah lewat. Bahkan, jika jemaah diberangkatkan hanya 1,8 persen, harusnya kepastian kuota tanggal 28 Mei. Sudah lewat juga” tandas Menag saat Rapat Kerja bersama Komisi VIII DPR, di Gedung Parlemen Senayan, Senin (31/5/2021).
Dari kondisi di atas terbaca adanya peluang yang sangat kecil bagi pemerintah kita tahun ini untuk bisa mengirimkan jamaah haji. Apalagi, Menteri Agama kita juga menegaskan bahwa waktu yang tersisa sampai dengan closing date Bandara di Arab Saudi hanya tersisa kurang dari 50 hari atau sekitar 1,5 bulan. Makin sempit spare waktunya.
Meskipun terbaca peluang sangat kecil bagi pemerintah kita untuk bisa memberangkatkan jamaah haji tahun 2021 ini, namun tetap keputusan resminya kita menunggu keterangan resmi dari Presiden RI Joko Widodo yang rencananya akan disampaikan dalam waktu dekat ini, apakah kita tetap menunggu pengumuman dari Pemerintah Saudi, ataukah menetapkan pembatalan pemberangkatan haji tahun ini seperti halnya musim haji tahun 2020 lalu.
'Ala kulli hal, apapun keputusan resmi pemerintah kita, dan juga pemerintah Saudi, semua harus kita maknai sebagai takdir terbaik bagi kemaslahatan kita semua, khusushon bagi para jamaah haji. Tidak ada satu pihak pun yang perlu disalahkan, bukan saja karna tidak pantas saling menyalahkan, tapi lebih dari itu bisa bermakna tidak ridho terhadap segala takdir yang terjadi. Apalagi, dengan saling menyalahkan, tidak lantas permasalahan kita menjadi terpecahkan bukan? Wallahua'lam.
Post a Comment for "Pemberangkatan Haji Indonesia Tahun 2021 Ini Kemungkinan Besar Batal Lagi, Karena 2 Hal Ini"
Pembaca yang budiman, silahkan dimanfaatkan kolom komentar di bawah ini sebagai sarana berbagi atau saling mengingatkan, terutama jika dalam artikel yang saya tulis terdapat hal-hal yang perlu diklarifikasi lebih lanjut. Terima kasih.