Kota Terapung Terbesar di Dunia: Mega Proyek Fantastis Arab Saudi

Desain Pangeos, Kota Terapung Terbesar di Dunia

Gambar di atas adalah desain sebuah kota terapung terbesar di dunia yang diberi nama Pangeos.

Pangeos adalah megaproyek futuristik yang dirancang sebagai kota terapung terbesar di dunia, berbentuk penyu raksasa.

Proyek ini direncanakan akan dibangun di kawasan Laut Merah, dekat King Abdullah Port, Arab Saudi. Selain sebagai kota terapung, Pangeos juga digadang-gadang sebagai sebuah kapal berukuran raksasa yang belum ada tandingannya di dunia, yang bisa menampung hingga 60.000 orang.

Pangeos dirancang oleh Lazzarini Design Studio. Proyek senilai $8 miliar ini memiliki dimensi panjang 550 meter dan lebar 610 meter, yang akan dilengkapi berbagai fasilitas seperti hotel; pusat perbelanjaan; taman; klub pantai; pelabuhan udara, dan fasilitas mewah lainnya.

Kapal raksasa ini akan menggunakan 9 mesin listrik HTS (high-temperature superconductors), dengan kekuatan 16.800 tenaga kuda, yang akan mendorong kapal berlayar dengan kecepatan hingga 5 knot. Desainnya juga mengintegrasikan panel surya untuk menyuplai energi, menjadikannya ramah lingkungan.

Pangeos adalah bagian dari implementasi visi untuk menciptakan lingkungan mewah dan mandiri di tengah lautan, yang mampu menampung puluhan ribu orang dan memberikan fasilitas layaknya kota modern.

Istilah “Pangeos” berasal dari gabungan dua elemen, yaitu "Pangea" dan "Geo". “Pangea” merujuk pada “superkontinen” kuno yang ada di Bumi sekitar 335 juta hingga 175 juta tahun yang lalu, ketika seluruh daratan Bumi bersatu menjadi satu hamparan tanah besar yang belum terpisah menjadi benua-benua seperti yang kita kenal saat ini. 
   
Sementara itu, kata “Geo” berasal dari bahasa Yunani, yang berarti "Bumi".

Dengan demikian, “Pangeos” secara harfiah berarti "seluruh bumi" atau "Bumi yang menyatu", terinspirasi dari konsep Pangea sebagai hamparan daratan tunggal. Nama Pangeos mencerminkan filosofi dari proyek ini, yaitu menciptakan sebuah kota terapung raksasa yang membawa manusia dari berbagai belahan dunia untuk tinggal di satu struktur besar di lautan, seolah-olah menyatukan kembali benua-benua di bumi.

Pangeos memiliki bentuk dasar menyerupai penyu, dengan “cangkang besar” sebagai pusat utama kota terapung ini. Di permukaan cangkang tersebut, terdapat beberapa area terbuka yang digunakan untuk rekreasi, termasuk taman hijau, kolam renang, dan ruang terbuka yang dapat digunakan oleh penghuninya. Panel surya juga terlihat terintegrasi ke dalam cangkang, menandakan bahwa Pangeos akan menggunakan energi terbarukan untuk menopang kebutuhan listriknya.

Di bagian “kaki atau sirip penyu”, terdapat platform yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas kota terapung ini. Struktur ini memberi kesan bahwa Pangeos tidak hanya stabil dalam perairan yang tenang, tetapi juga dirancang untuk menghadapi berbagai kondisi laut. Sirip tersebut juga digunakan sebagai dermaga untuk kapal-kapal lebih kecil yang akan mengunjungi atau berlabuh di Pangeos.

Pangeos dirancang sebagai tempat tinggal dan pariwisata mewah. Kota terapung ini menyediakan beragam fasilitas sebagaimana disebutkan di awal, dimana fasilitas-fasilitas tersebut tersebar di berbagai dek dan tingkatan yang ada pada cangkang penyu raksasa tersebut.

Dari sketsa desain, terlihat bahwa skala Pangeos sangat besar. Tampak kecilnya kapal-kapal di sekitar kota ini memberikan perbandingan jelas tentang ukuran raksasa kota terapung ini. Pangeos dirancang untuk menampung puluhan ribu orang, baik sebagai penghuni tetap maupun sebagai wisatawan yang datang untuk berlibur.

Desain Pangeos juga menunjukkan integrasi konsep ramah lingkungan dengan penggunaan energi surya, taman hijau, dan pemanfaatan teknologi modern untuk mengurangi dampak lingkungan. Pangeos tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal dan pariwisata, tetapi juga menjadi simbol dari inovasi maritim dan keberlanjutan ekologis.

Secara keseluruhan, Pangeos, seperti yang terlihat dalam sketsa di atas, merupakan gambaran ambisius tentang masa depan teknologi maritim dan desain kota terapung. Dengan bentuk penyu raksasa yang mencolok dan fasilitas modern yang menyertainya, proyek ini mencerminkan kemajuan dalam arsitektur, pariwisata, dan sekaligus teknologi hijau.

Pangeos tampaknya menjadi bagian tak terpisahkan dari visi besar Saudi Vision 2030. Pembangunannya diperkirakan memakan waktu 8 tahun, dengan target dimulai pada tahun 2033.

Kelak, Pangeos bisa menjadi salah satu destinasi city tour di kawasan Laut Merah Jeddah, Arab Saudi, khususnya bagi jemaah haji maupun umrah. Baarokallahu fiikum.

Post a Comment for "Kota Terapung Terbesar di Dunia: Mega Proyek Fantastis Arab Saudi"