Tidur dengan Lampu Dimatikan: Hikmah Sunnah Nabi dan Bukti Ilmiah

Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang mempengaruhi kesehatan fisik, mental, serta keseimbangan hormonal. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas tidur, termasuk kondisi pencahayaan di kamar tidur.

Dalam ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW memberikan beberapa panduan tentang tidur, termasuk menganjurkan tidur dalam keadaan gelap. Selain anjuran agama, penelitian modern juga mendukung bahwa tidur dalam keadaan gelap memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Artikel ini mengulas manfaat kesehatan dari tidur dalam keadaan lampu dimatikan serta anjuran Baginda Rasulullah Muhammad SAW terkait hal tersebut.

Kondisi pencahayaan saat tidur sangat berpengaruh terhadap kualitas tidur. Penelitian modern menunjukkan bahwa tidur dalam keadaan gelap total lebih baik untuk kesehatan, sedangkan tidur dengan lampu menyala dapat memberikan efek negatif.

Tidur dalam keadaan gelap mendukung produksi melatonin, hormon yang berperan penting dalam mengatur siklus tidur. Melatonin membantu tubuh untuk rileks dan membuat tidur lebih nyenyak. Penelitian menunjukkan bahwa tidur dalam kegelapan total meningkatkan kualitas tidur, membuat seseorang jarang terbangun di malam hari, dan mendukung tidur yang lebih pulas.

Selain itu, tidur dalam keadaan gelap juga mengurangi risiko gangguan ritme sirkadian, yaitu jam biologis tubuh yang mengatur siklus tidur-bangun. Paparan cahaya, terutama cahaya biru dari perangkat elektronik atau lampu, dapat mengganggu ritme sirkadian ini, membuat seseorang kesulitan tidur dan kalau toh bisa tertidur maka umumnya akan bangun dengan rasa lelah.

Sebaliknya, tidur dengan lampu menyala, terutama cahaya buatan, dapat menekan produksi melatonin. Ini mengakibatkan tidur menjadi tidak nyenyak dan sering terbangun di malam hari. Cahaya yang terus menerus juga dapat menyebabkan gangguan ritme sirkadian, meningkatkan risiko masalah kesehatan jangka panjang, seperti obesitas, diabetes, dan gangguan jantung.

Penelitian juga menunjukkan bahwa tidur dengan lampu menyala dapat meningkatkan risiko gangguan suasana hati, seperti kecemasan dan depresi. Orang yang tidur dengan lampu menyala cenderung lebih mudah merasa lelah, stres, dan kurang produktif.

Bagaimana dengan Anjuran Baginda Rasulullah Muhammad SAW terkait topik ini?

Nabi Muhammad SAW memberikan sejumlah anjuran terkait tidur, termasuk pentingnya tidur dalam keadaan mati lampu. Salah satu hadits yang menganjurkan hal ini adalah:

عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "أَطْفِئُوا الْمَصَابِيحَ إِذَا رَقَدْتُمْ، وَغَلِّقُوا الْأَبْوَابَ، وَأَوْكُوا السِّقَاءَ، وَخَمِّرُوا الطَّعَامَ وَالشَّرَابَ." (رواه البخاري ومسلم)

"Padamkanlah lampu-lampu ketika kalian hendak tidur, tutuplah pintu-pintu, tutuplah tempat air, dan tutuplah makanan dan minuman kalian” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini mengajarkan pentingnya memadamkan lampu sebelum tidur, yang tidak hanya berkorelasi positif dengan kebijakan hemat energi misalnya, namun sekaligus juga bermanfaat menjaga kesehatan dan kenyamanan selama tidur. Tidur dalam keadaan lampu dimatikan sesuai dengan ajaran ini ternyata memiliki manfaat yang sejalan dengan ilmu kesehatan modern, yaitu mendukung produksi melatonin dan menjaga ritme sirkadian.

Selain memadamkan lampu, Nabi Muhammad SAW juga memberikan beberapa panduan lain terkait tidur yang mendukung kesehatan:

Pertama, Tidur di Awal Malam. Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk tidur di awal malam setelah shalat Isya. Beliau bersabda:

"Dari Abu Barzah Al-Aslami, dia berkata: Rasulullah SAW membenci tidur sebelum Isya dan bercakap-cakap setelahnya” (HR. Bukhari).

Tidur di awal malam membantu tubuh mengikuti siklus alami atau ritme sirkadian, yang bermanfaat untuk memperbaiki kualitas tidur dan kesehatan secara keseluruhan.

Kedua, Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan untuk tidur dengan posisi miring ke kanan, seperti dalam hadits:

"Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu." (HR. Bukhari dan Muslim).

Posisi ini diyakini bermanfaat bagi kesehatan, terutama untuk mengurangi tekanan pada jantung dan organ lainnya, serta mendukung pencernaan yang lebih baik.

Anjuran Nabi Muhammad SAW untuk memadamkan lampu sebelum tidur sejalan dengan temuan ilmiah modern yang menyarankan tidur dalam kegelapan untuk menjaga kualitas tidur. Selain itu, anjuran tidur di awal malam dan posisi tidur yang baik juga menunjukkan bagaimana Islam memberikan panduan yang mendukung kesehatan tubuh dan pikiran.

Dengan mematikan lampu sebelum tidur, seseorang tidak hanya mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW, tetapi juga dapat menikmati manfaat kesehatan seperti kualitas tidur yang lebih baik, penurunan risiko gangguan hormonal, dan peningkatan kesehatan mental.

Semua uraian di atas, semakin memantapkan pengetahuan dan keyakinan kita bahwa tidur dalam kondisi lampu dimatikan, seperti yang dianjurkan oleh Baginda Rasulullah Muhammad SAW, membawa banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Selain menjaga kualitas tidur, hal ini juga membantu tubuh dalam memproduksi melatonin secara optimal, yang berperan penting dalam siklus tidur-bangun. Dengan mengikuti anjuran Rasulullah SAW, selain merupakan bukti cinta kita kepadanya, juga sekaligus kita dapat mendapatkan tidur yang lebih berkualitas, mendukung kesehatan, serta menjalani kehidupan yang lebih produktif dan seimbang.

Artikel ini merujuk pada sejumlah referensi, baik berupa tinjauan literatur, studi eksperimental, maupun penelitian longitudinal seputar dampak cahaya pada siklus tidur, produksi melatonin, dan kesehatan secara keseluruhan. Beberapa referensi sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut:
  • Cho, Y., Ryu, S.-H., Lee, B. R., Kim, K. H., Lee, E., & Choi, J. (2015). Effects of artificial light at night on human health: A literature review of observational and experimental studies applied to exposure assessments. Chronobiology International, 32(9), 1294-1310. doi:10.3109/07420528.2015.1073158.
  • Chang, A. M., Aeschbach, D., Duffy, J. F., & Czeisler, C. A. (2015). Evening use of light-emitting eReaders negatively affects sleep, circadian timing, and next-morning alertness. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America (PNAS), 112(4), 1232-1237. doi:10.1073/pnas.1418490112.
  • Gooley, J. J., Chamberlain, K., Smith, K. A., Khalsa, S. B. S., Rajaratnam, S. M. W., Van Reen, E., Zeitzer, J. M., Czeisler, C. A., & Lockley, S. W. (2011). Exposure to Room Light before Bedtime Suppresses Melatonin Onset and Shortens Melatonin Duration in Humans. The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, 96(3), E463-E472. doi:10.1210/jc.2010-2098.
  • Obayashi, K., Saeki, K., Kurumatani, N. (2014). Bedroom Light Exposure at Night and the Incidence of Depressive Symptoms: A Longitudinal Study of the HEIJO-KYO Cohort. American Journal of Epidemiology, 180(10), 1111-1118. doi:10.1093/aje/kwu228.
  • Chepesiuk, R. (2009). Missing the Dark: Health Effects of Light Pollution. Environmental Health Perspectives, 117(1), A20–A27. doi:10.1289/ehp.117-a20.

Post a Comment for "Tidur dengan Lampu Dimatikan: Hikmah Sunnah Nabi dan Bukti Ilmiah"