Hari UHC Sedunia: Komitmen Global untuk Akses Layanan Kesehatan yang Merata

Ilustrasi yang menggambarkan Universal Health Coverage (UHC) dengan berbagai kelompok masyarakat, termasuk dokter, perawat, dan pasien dari beragam latar belakang etnis dan usia, menunjukkan inklusivitas dan akses terhadap layanan kesehatan. Latar belakang menampilkan sebuah rumah sakit modern dengan elemen teknologi kesehatan seperti layar digital dan stetoskop, mencerminkan kolaborasi, keadilan, dan inovasi dalam sistem kesehatan.
Ilustrasi yang menggambarkan Universal Health Coverage (UHC) dengan berbagai kelompok masyarakat, termasuk dokter, perawat, dan pasien dari beragam latar belakang etnis dan usia, menunjukkan inklusivitas dan akses terhadap layanan kesehatan. Latar belakang menampilkan sebuah rumah sakit modern dengan elemen teknologi kesehatan seperti layar digital dan stetoskop, mencerminkan kolaborasi, keadilan, dan inovasi dalam sistem kesehatan.
Tanggal 12 Desember setiap tahunnya, dunia memperingati Hari Universal Health Coverage (UHC). Peringatan ini mengingatkan pentingnya akses kesehatan yang adil dan merata bagi semua orang, tanpa memandang status sosial, ekonomi, maupun geografis.

Tema yang diusung setiap tahun sering kali berfokus pada tantangan dan solusi untuk memastikan bahwa semua individu dapat memperoleh layanan kesehatan yang mereka butuhkan tanpa mengalami kesulitan finansial. Tahun 2024 ini, tema yang diusung adalah "Health: It's on the Goverment".

Peringatan Hari UHC Sedunia menjadi momentum penting untuk mengevaluasi pencapaian dan hambatan dalam mewujudkan sistem kesehatan yang inklusif, terutama di negara-negara berkembang. Artikel ini akan mengupas sejarah UHC, pentingnya akses kesehatan universal, tantangan global, dan upaya implementasi UHC di Indonesia, khususnya di Kabupaten Karawang.

Sejarah Hari Universal Health Coverage

Pada tanggal 12 Desember 2012, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN General Assembly/UNGA) dengan suara bulat mendukung sebuah resolusi yang mendesak seluruh negara untuk mempercepat kemajuan menuju pencapaian cakupan kesehatan universal (UHC) sebagai prioritas penting bagi pembangunan internasional.

Pada tahun 2014, Koalisi Cakupan Kesehatan Universal mulai merayakan tanggal 12 Desember sebagai Hari UHC, untuk memperingati tanggal ketika Majelis Umum PBB secara resmi mengakui pentingnya UHC. Sejak saat itu, hari tersebut telah menjadi titik kumpul tahunan bagi gerakan global Kesehatan untuk Semua.

Pada tahun 2017, UNGA mencanangkan tanggal 12 Desember sebagai Hari Cakupan Kesehatan Universal Internasional (Hari UHC) melalui resolusi, menjadikannya hari resmi yang ditetapkan PBB. Dengan demikian, secara resmi Hari UHC pertama kali dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2017, dan sekali lagi tanggal 12 Desember dipilih untuk mengenang resolusi PBB tahun 2012 yang menekankan komitmen global terhadap perlunya sistem kesehatan universal.

UHC sendiri adalah bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya pada poin ketiga: memastikan kehidupan sehat dan mendukung kesejahteraan untuk semua di segala usia.

Mengapa UHC Penting?

UHC bukan hanya soal layanan kesehatan yang tersedia; ini juga tentang memastikan aksesibilitas, keterjangkauan, dan kualitas layanan yang diberikan. Berikut adalah alasan utama mengapa UHC menjadi prioritas global:
  1. Mengurangi Ketimpangan Kesehatan Banyak negara di dunia menghadapi disparitas layanan kesehatan, di mana kelompok masyarakat miskin atau di daerah terpencil sulit mendapatkan layanan yang memadai. UHC bertujuan menghapuskan kesenjangan ini.
  2. Mengurangi Beban Keuangan Tanpa jaminan kesehatan, banyak orang terjebak dalam kemiskinan akibat biaya pengobatan yang tinggi. Sistem UHC membantu melindungi masyarakat dari risiko finansial ini.
  3. Meningkatkan Produktivitas dan Ekonomi Populasi yang sehat adalah fondasi ekonomi yang kuat. Dengan memastikan semua orang memiliki akses kesehatan, masyarakat menjadi lebih produktif dan berkontribusi pada pembangunan negara.
  4. Memastikan Hak Asasi Manusia Akses terhadap layanan kesehatan adalah hak dasar setiap individu. UHC memastikan bahwa hak ini dihormati dan dijalankan. 
Tantangan Global dalam Mewujudkan UHC

Meskipun memiliki banyak manfaat, implementasi UHC menghadapi tantangan serius, di antaranya:
  1. Pendanaan Sistem Kesehatan Banyak negara kekurangan anggaran untuk mendanai layanan kesehatan universal. Bahkan negara maju sekalipun harus menyeimbangkan kebutuhan ini dengan anggaran nasional lainnya.
  2. Kurangnya Infrastruktur dan Tenaga Medis Di wilayah pedesaan atau terpencil, ketersediaan fasilitas kesehatan dan tenaga medis sering kali menjadi kendala utama.
  3. Ketimpangan Sosial dan Ekonomi Masyarakat dengan pendapatan rendah sering kali tidak memiliki akses ke informasi atau fasilitas kesehatan, bahkan dalam sistem UHC yang telah diterapkan.
  4. Pandemi Global Pandemi seperti COVID-19 telah menguji sistem kesehatan di seluruh dunia, menunjukkan kelemahan yang perlu diperbaiki untuk mencapai UHC yang berkelanjutan.
Implementasi UHC di Indonesia

Indonesia telah menunjukkan komitmennya terhadap UHC melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Program ini resmi diluncurkan pada tahun 2014 dan bertujuan untuk memberikan perlindungan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Capaian UHC di Indonesia

Pada tahun 2024, Indonesia mencatat cakupan kepesertaan JKN sebesar 91,2%, yang menunjukkan progres positif menuju UHC. Namun, tantangan seperti keaktifan peserta membayar premi dan kualitas layanan masih menjadi perhatian utama.

Studi Kasus: Kabupaten Karawang

Kabupaten Karawang telah berhasil mencapai status Universal Health Coverage dengan cakupan kepesertaan JKN sebesar 99%. Meski demikian, tantangan tetap ada, seperti meningkatkan keaktifan pembayaran premi di segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU). Selain itu, pembangunan infrastruktur kesehatan seperti rumah sakit baru dengan kapasitas 106 tempat tidur menjadi langkah konkret dalam memperkuat akses layanan kesehatan di daerah ini.

Upaya Meningkatkan UHC

Beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan untuk mempercepat pencapaian UHC meliputi:
  1. Meningkatkan Partisipasi dan Keaktifan Peserta Edukasi masyarakat tentang pentingnya asuransi kesehatan perlu terus digencarkan, terutama di segmen informal.
  2. Memperkuat Infrastruktur Kesehatan Pembangunan fasilitas kesehatan yang merata hingga pelosok desa akan memastikan aksesibilitas yang lebih baik.
  3. Kolaborasi Antar Pemangku Kepentingan Pemerintah, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah harus bersinergi dalam mendanai dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
  4. Inovasi Teknologi Pemanfaatan teknologi seperti rekam medis elektronik dan aplikasi kesehatan dapat meningkatkan efisiensi layanan. 
Kesimpulan

Hari Universal Health Coverage bukan sekadar peringatan simbolis; ini adalah ajakan bagi seluruh dunia untuk memperjuangkan kesehatan sebagai hak dasar manusia. Di Indonesia, langkah-langkah seperti implementasi JKN dan pembangunan infrastruktur kesehatan menunjukkan bahwa komitmen terhadap UHC adalah nyata. Namun, perjalanan menuju UHC sejati masih panjang. Tantangan seperti pendanaan, keadilan sosial, dan kualitas layanan harus terus diatasi. Dengan semangat kolaborasi dan komitmen bersama, dunia dapat mewujudkan visi kesehatan universal yang merata, adil, dan berkelanjutan. Apakah Anda memerlukan artikel ini dalam format tertentu, atau ingin menambahkan data spesifik lainnya?

Post a Comment for "Hari UHC Sedunia: Komitmen Global untuk Akses Layanan Kesehatan yang Merata"